[Bingung Pakai Midjourney?] Panduan Prompt Midjourney Dasar untuk Pemula [Hasil Fotorealistik Cepat]

 

The Hook (Empati & Janji Solusi)

Pernahkah Anda membuka Midjourney atau Leonardo AI, lalu bingung harus mengetikkan kata-kata apa di kolom prompt? Sudah mencoba berbagai kata kunci, tapi hasilnya selalu terlihat "kartun" atau tidak sesuai harapan? Anda tidak sendirian. Membuat prompt yang menghasilkan gambar fotorealistik seperti fotografer profesional butuh trik khusus, bukan sekadar kata-kata acak. Tenang saja. Dalam 5 menit ke depan, Babeh akan bongkar rahasia tiga elemen penting yang wajib ada di setiap prompt AI Anda. Dijamin, setelah ini, hasil gambar Anda akan naik kelas!

The Diagnosis (Penyebab Masalah dengan Analogi)

Mengapa gambar AI Anda terlihat kurang realistis?

Penyebab utamanya adalah AI bersifat literal, bukan spiritual. AI seperti seorang koki yang hebat, tapi tidak punya imajinasi. Jika Anda hanya bilang, "Tolong buatkan makanan enak," dia akan bingung dan menyajikan nasi goreng biasa. Tapi jika Anda bilang, "Buatkan Nasi Goreng Jawa, dimasak di wajan besi tua, dengan lighting temaram seperti di pinggir jalan pada jam 11 malam," koki AI akan memberikan detail visual yang luar biasa!

Artinya, kita harus berkomunikasi dengan AI menggunakan bahasa yang dipahaminya: Bahasa Sinematik dan Teknis.

The Solution (Langkah-Langkah Teknis)

Berikut adalah tiga komponen utama yang wajib Anda masukkan dalam setiap prompt (khususnya untuk model gambar seperti Midjourney v6 atau Stable Diffusion):

1. Tentukan Subjek & Aksi (Siapa dan Apa)

Ini adalah bagian paling dasar, tapi harus spesifik.

  • Gunakan kata sifat yang kuat.

  • Contoh Buruk: Man walking (Pria berjalan)

  • Contoh Baik: A determined old man walking under heavy rain (Seorang pria tua yang tegas berjalan di bawah hujan deras).

2. Tentukan Teknik Fotografi (The Look)

Ini adalah "mantra rahasia" untuk memaksa AI berhenti membuat gambar kartun dan mulai membuat foto profesional.

  • Tambahkan istilah kamera dan lensa. Bold adalah kuncinya.

  • Wajib Pilih Salah Satu:

    • Pilih Lensa: Shot on 50mm lens, 85mm portrait, atau Macro lens.

    • Pilih Kamera: Shot on Arri Alexa, Canon EOS R5, atau Kodak Portra 400 film.

    • Pilih Gaya: Close-up shot, Low angle, Wide angle shot.

3. Tentukan Pencahayaan & Kualitas (The Vibe)

Ini yang memberikan kedalaman, emosi, dan realisme pada gambar.

  • Pencahayaan (Lighting): Ini adalah kunci fotorealisme. Selalu gunakan istilah profesional: Cinematic lighting, Volumetric light, Golden hour, atau Neon rim lighting.

  • Kualitas (Quality Tags): Tag ini memastikan kualitas tekstur. Selalu akhiri prompt Anda dengan: Photorealistic, High detail, 8K, Hyperrealistic.


The Secret Sauce: Tips Pro Babeh

Stop! Jangan pernah biarkan AI memilihkan rasio dan gaya default.

  1. Pakai Rasio Sinematik: Tambahkan parameter --ar 16:9 (untuk video/wallpaper) atau --ar 2:3 (untuk portrait Instagram). Jangan biarkan Midjourney memilih kotak (--ar 1:1) karena itu membuat gambar Anda terlihat statis.

  2. Jangan Pakai Kata "Perfect": Jangan gunakan kata-kata seperti beautiful, perfect, amazing, incredible. Kata-kata ini overused dan membuat AI jadi malas. Gunakan kata sifat teknis seperti Intricate, Hyperdetailed, Tonal.

  3. Prompt Negatif Wajib: Untuk memastikan hasil bersih, tambahkan --style raw dan parameter negatif (jika di Stable Diffusion/Leonardo) seperti: blurry, bad quality, low resolution.

Call to Action (Penutup)

Sekarang, coba gabungkan tiga elemen di atas dan uji coba di AI image generator Anda!

Contoh Prompt Komplit:

A determined old man walking under heavy rain in a neon-lit Tokyo street. Shot on 85mm lens, Cinematic lighting, Low angle shot, Volumetric light. Photorealistic, High detail, 8K. --ar 16:9